Ini Perubahan Mr. P Saat Memasuki Usia Senja

Langkah tepat membasuh Mr. P (Foto:macys.com)KasaK KusuK - Pernahkah kita ataupun anda berpikir jika ada bagian dari anatomi tubuh kita yang terhindar dari penuaan? Seperti penis misalnya.
Mr. P sama halnya dengan bagian tubuh yang lain dapat mengalami penuaan. Ada masanya dimana Anda menyadari penis Anda tak lagi memiliki penampilan yang sempurna seperti dahulu. Tampil lebih keriput, ini sangat wajar jika Anda telah memasuki usia
40-an ke atas.
Penasaran perubahan apa saja yang dialami Mr. P saat memasuki usia 40-an ke atas?

Begini ulasannya :

Warna
Aterosklerosis, masalah umum penuaan, membatasi aliran darah, yang mempengaruhi jantung, otak, dan penis. Dengan kurangnya darah di daerah tersebut, penis akan menjadi lebih ringan dalam warna. Kondisi ini tak perlu ditakuti, semua pria akan mengalami hal ini. Pada permukaan kulit penis juga akan timbul bintik-bintik seperti di kulit tangan.


Ukuran
Ini menjadi topik paling sensitif dalam kehidupan pria. Seiringnya pertambahan umur, penis akan menyusut karena aliran darah yang mulai menurun. "Pada saat seorang pria di memasuki usia 60-an dan 70-an, ia mungkin kehilangan satu sentimeter demi satu centimeter hingga setengah panjang dari ukuran awal," jelas Dr Castellanos. Ukuran ini akan terlihat lebih kecil jika pria tersebut memiliki perut buncit.

Kepekaan
Testosteron membantu mendukung jaringan saraf. Ketika kadarnya mulai turun, akan ada penurunan dalam sensitivitas, sehingga lebih sulit mencapai orgasme. Ereksi juga akan tidak teralu keras. Untuk menjaganya agar tetap fit Anda harus rutin melakukan ereksi meski tidak mencapai titik orgasme.


Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi terjadi di 5 persen pria pada usia 40, dan sampai 15 persen pada usia 70. Hal ini biasanya dipicu oleh psikologis dan penggunaan obat medis. Kondisi inilah yang membuat banyak pria lari ke viagra tanpa mencari tahu penyebab disfungsi ereksi.

Andropause
Sama halnya dengan wanita, pria juga dapat mengalami menopause yang dikenal dengan istilah andropause. Secara teori, hal ini terjadi karena hipogonadisme (ketika testis tidak lagi memproduksi horman testosteron). Dengan andropause, laki-laki dapat memiliki gejala yang mirip dengan perempuan di menopause seperti kelelahan, depresi, berkeringat di malam hari, dan dorongan seks rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar